Putu Piring, juga dikenal sebagai “kueh tutu,” adalah makanan tradisional Malaysia yang sangat populer dan dinikmati oleh orang dari segala usia. Makanan manis ini sering ditemukan di pasar lokal dan gerai makanan jalanan, menawarkan kombinasi cita rasa dan tekstur yang memikat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul Putu Piring, bahan-bahan yang digunakan, proses pembuatannya, serta signifikansi budaya dari makanan penutup yang lezat ini.
Asal Usul Putu Piring
Putu Piring, atau juga dikenal dengan sebutan “kueh tutu,” adalah sejenis kudapan tradisional yang memiliki asal usul yang kaya akan sejarah dalam budaya Malaysia. Kue manis ini diyakini berasal dari komunitas masyarakat Melayu yang telah lama menghidangkan Putu Piring sebagai hidangan istimewa dalam berbagai acara dan perayaan.
Asal mula Putu Piring dapat ditelusuri hingga ke daerah pesisir Selatan Semenanjung Malaysia, khususnya di Negeri Sembilan dan Melaka. Konon, Putu Piring pertama kali dibuat oleh masyarakat Melayu penutur asli, yang menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar mereka, seperti tepung beras, gula merah, dan kelapa parut.
Putu Piring juga memiliki pengaruh budaya India yang kuat. Dikatakan bahwa masyarakat India yang tinggal di wilayah tersebut telah memberikan kontribusi pada pengembangan teknik dan resep Putu Piring. Secara khusus, mereka membawa masukan mengenai penggunaan alat khusus yang dikenal sebagai “putu mold” atau cetakan Putu Piring yang terbuat dari logam.
Selama bertahun-tahun, Putu Piring telah menjadi simbol cita rasa Malaysia yang autentik dan telah diterima dengan baik oleh masyarakat dari berbagai lapisan sosial. Hari ini, Putu Piring dapat ditemukan di berbagai pasar tradisional, gerai makanan jalanan, dan toko kue di seluruh Malaysia. Keunikan rasa dan aroma Putu Piring yang dihasilkan dari kombinasi tepung beras yang lembut, gula merah yang manis, dan kelapa parut yang harum menjadikannya sebagai hidangan yang sangat disukai oleh banyak orang.
Bahan-bahan Utama
Berikut adalah tabel bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Putu Piring beserta kuantitasnya:
Bahan-bahan | Kuantiti |
---|---|
Tepung beras | 2 cawan |
Gula merah | 1 cawan |
Air | 1 cawan |
Kelapa parut | 1 cawan |
Daun pisang | Secukupnya |
Garam | Secukupnya |
Pastikan untuk menyesuaikan kuantitas bahan dengan jumlah yang diinginkan dan preferensi pribadi. Tabel ini memberikan panduan awal untuk bahan-bahan utama yang dibutuhkan dalam pembuatan Putu Piring.
Proses Pembuatan Putu Piring
Berikut adalah tahapan langkah-langkah dalam pembuatan Putu Piring:
- Persiapan Bahan: Siapkan semua bahan-bahan yang diperlukan, termasuk tepung beras, gula merah, air, kelapa parut, daun pisang, dan garam. Pastikan bahan-bahan telah terukur dengan benar sesuai dengan resep yang diikuti.
- Membuat Adonan: Dalam sebuah mangkuk, campurkan tepung beras dengan air secukupnya dan aduk hingga membentuk adonan yang lembut dan kental. Pastikan adonan tidak terlalu encer atau terlalu kental.
- Mempersiapkan Filling: Ambil gula merah dan potong menjadi potongan-potongan kecil. Selanjutnya, panaskan sedikit air dalam panci dan tambahkan potongan gula merah ke dalamnya. Masak gula merah hingga larut dan membentuk sirup yang kental. Setelah itu, saring larutan gula merah untuk mendapatkan filling yang halus.
- Mengukus Adonan: Ambil cetakan Putu Piring atau putu mold yang telah dipanaskan. Tuang adonan tepung beras ke dalam cetakan hingga setengah penuh. Kemudian, tambahkan satu sendok makan filling gula merah di tengah adonan. Tutup cetakan dengan sedikit adonan lagi hingga penuh.
- Proses Pengukusan: Siapkan panci pengukus dengan air mendidih di bagian bawahnya. Tempatkan cetakan Putu Piring di atas pengukus dan tutup panci rapat. Biarkan Putu Piring dikukus selama kurang lebih 10-15 menit atau hingga adonan matang dan kental.
- Penyajian: Setelah matang, angkat Putu Piring dari cetakan dan letakkan di atas daun pisang yang telah dipotong-potong kecil. Taburi kelapa parut di atas Putu Piring sebagai hiasan. Putu Piring siap disajikan sebagai hidangan penutup yang lezat dan menggugah selera.
Pastikan untuk mengikuti langkah-langkah dengan hati-hati untuk mendapatkan Putu Piring yang sempurna dalam rasa dan tekstur.
Teknik dan Alat Tradisional
Dalam pembuatan Putu Piring, terdapat beberapa teknik dan alat tradisional yang digunakan untuk menciptakan hidangan yang lezat ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Cetakan Putu Piring: Cetakan Putu Piring, yang juga dikenal sebagai “putu mold,” adalah alat khusus yang digunakan untuk membentuk adonan Putu Piring. Cetakan ini terbuat dari logam dan memiliki bentuk silindris dengan bagian tengah yang dapat diisi dengan adonan dan filling. Tekniknya melibatkan penekanan adonan tepung beras ke dalam cetakan dengan tangan atau menggunakan alat bantu.
- Pengukusan: Proses pengukusan adalah teknik utama dalam memasak Putu Piring. Setelah adonan dan filling ditempatkan dalam cetakan, cetakan tersebut ditempatkan di atas alat pengukus. Pengukusan dilakukan dengan menggunakan panci pengukus yang berisi air mendidih. Uap panas dari air mendidih ini akan memasak adonan tepung beras dan menghasilkan Putu Piring yang kenyal.
- Daun Pisang: Daun pisang digunakan dalam penyajian Putu Piring. Setelah Putu Piring matang, biasanya Putu Piring diletakkan di atas potongan-potongan kecil daun pisang. Daun pisang memberikan aroma alami yang sedap dan juga memberikan sentuhan tradisional pada penyajian Putu Piring.
- Penyajian dan Hiasan: Dalam penyajian Putu Piring, kelapa parut sering digunakan sebagai hiasan. Kelapa parut biasanya ditaburi di atas Putu Piring yang sudah matang. Kelapa parut ini memberikan rasa gurih dan tekstur yang unik. Selain itu, hiasan kelapa parut juga memberikan tampilan yang menarik dan menggugah selera.
Dengan menggunakan teknik dan alat tradisional ini, Putu Piring dapat dibuat dengan cita rasa dan konsistensi yang autentik. Penting untuk menjaga keaslian teknik dan alat tradisional ini untuk menciptakan pengalaman makanan yang khas dan memuaskan.
Variasi Rasa dan Topping
Putu Piring memiliki kemampuan untuk diubah menjadi berbagai variasi rasa yang menarik dan kreatif. Di samping rasa klasiknya yang manis, terdapat beberapa variasi rasa dan topping yang dapat ditambahkan untuk memberikan variasi yang menarik. Berikut adalah beberapa contoh variasi rasa dan topping yang populer:
Cokelat: Untuk menciptakan varian rasa cokelat pada Putu Piring, Anda dapat menambahkan bubuk kakao ke dalam adonan tepung beras. Hal ini akan memberikan rasa cokelat yang lezat pada Putu Piring. Anda juga dapat menambahkan taburan cokelat parut sebagai topping untuk memberikan tambahan aroma dan tampilan yang menarik.
Pandan: Pandan merupakan salah satu bahan alami yang sering digunakan dalam kue tradisional Malaysia. Untuk memberikan rasa pandan pada Putu Piring, Anda dapat menambahkan ekstrak pandan ke dalam adonan tepung beras. Hal ini akan memberikan aroma yang khas dan warna hijau yang menarik. Tambahkan kelapa parut hijau sebagai topping untuk meningkatkan keindahan visualnya.
Keju: Bagi pecinta keju, Anda dapat menambahkan parutan keju pada adonan tepung beras sebelum proses pengukusan. Ini akan memberikan rasa gurih dan lezat pada Putu Piring. Anda juga dapat menambahkan taburan keju parut di atas Putu Piring sebagai topping.
Kacang: Untuk variasi rasa yang gurih dan renyah, Anda dapat menambahkan kacang cincang ke dalam adonan tepung beras. Kacang cincang akan memberikan tekstur yang menarik pada Putu Piring. Anda juga dapat menambahkan taburan kacang cincang di atas Putu Piring sebagai topping.
Selain variasi rasa, Anda juga dapat mengeksplorasi berbagai topping seperti wijen panggang, serutan kelapa manis, atau siraman gula merah cair untuk memberikan cita rasa yang berbeda pada Putu Piring. Bermainlah dengan kreativitas Anda untuk menciptakan variasi rasa dan topping yang sesuai dengan selera pribadi.
Makanan Penutup yang Populer
Putu Piring adalah salah satu makanan penutup yang populer di Malaysia. Kelezatan dan keunikan rasa Putu Piring membuatnya menjadi favorit di kalangan masyarakat. Makanan penutup ini sering ditemukan di pasar tradisional, gerai makanan jalanan, atau toko kue di seluruh negara.
Dalam acara-acara khusus seperti perayaan Hari Raya Aidilfitri, Putu Piring sering menjadi hidangan yang wajib ada. Di samping itu, Putu Piring juga sering dihidangkan dalam kenduri atau majlis perkahwinan sebagai hidangan penutup yang istimewa. Rasanya yang manis dan aroma yang harum membuat Putu Piring menjadi makanan penutup yang sangat diincar oleh banyak orang.
Putu Piring juga merupakan makanan penutup yang mudah dinikmati secara segera. Dalam beberapa gerai makanan jalanan, Putu Piring dijual secara langsung setelah selesai dikukus. Masyarakat dapat menikmatinya saat masih hangat dan kenyal. Ini menambah kelezatan Putu Piring dan membuatnya menjadi pilihan yang sempurna untuk makanan penutup setelah makan siang atau makan malam.
Selain itu, Putu Piring juga terkenal karena kebersahajaannya. Meskipun memiliki cita rasa yang istimewa, Putu Piring tidak memiliki harga yang mahal sehingga dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini membuat Putu Piring menjadi makanan penutup yang populer dan dapat dinikmati oleh semua orang tanpa memandang latar belakang sosial atau ekonomi.
Dengan popularitasnya yang terus meningkat, Putu Piring telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan kuliner Malaysia. Rasanya yang lezat, tekstur yang kenyal, dan aroma yang menggoda menjadikan Putu Piring sebagai salah satu makanan penutup yang paling dicari dan disukai oleh banyak orang di Malaysia.
Warisan Budaya
Putu Piring memiliki makna yang mendalam sebagai warisan budaya di Malaysia. Makanan penutup tradisional ini telah melewati berabad-abad dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Melayu. Warisan budaya Putu Piring dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan nilai-nilai tradisional dan kecintaan terhadap warisan kuliner.
Putu Piring tidak hanya sekadar makanan penutup lezat, tetapi juga melambangkan kebersamaan dan persatuan. Masyarakat Malaysia sering menyajikan Putu Piring dalam acara-acara sosial, perayaan, atau pertemuan keluarga. Proses pembuatannya yang membutuhkan kerja sama dan keterampilan tangan menunjukkan kolaborasi dan keharmonisan dalam budaya Melayu.
Selain itu, Putu Piring juga memiliki nilai-nilai kebersahajaan dan kearifan lokal. Bahan-bahan alami yang digunakan, seperti tepung beras, gula merah, dan kelapa parut, menunjukkan kekayaan alam dan keberlanjutan dalam memanfaatkan sumber daya lokal. Penggunaan cetakan tradisional dan pengukusan dengan panci pengukus mencerminkan penghormatan terhadap teknik dan alat tradisional dalam menciptakan makanan yang lezat.
Putu Piring juga memiliki peran penting dalam memperkaya identitas budaya Malaysia. Kelezatan dan keunikan rasa Putu Piring memperkaya ragam kuliner Malaysia, menambahkan dimensi yang berbeda dalam keanekaragaman makanan tradisional. Keberadaannya yang terus dilestarikan sebagai warisan budaya memperkuat rasa kebanggaan dan identitas bangsa.
Dalam mengapresiasi warisan budaya Putu Piring, penting bagi generasi muda untuk belajar dan mempraktikkan pembuatan Putu Piring secara tradisional. Ini memastikan bahwa nilai-nilai budaya dan keahlian dalam menciptakan Putu Piring dapat terus diteruskan dan dilestarikan. Dengan demikian, Putu Piring akan terus menjadi warisan budaya yang dihargai dan dijaga, menjaga kekayaan tradisi dan kelezatan kuliner dalam budaya Malaysia.
Penyajian dan Konsumsi
Putu Piring disajikan dan dikonsumsi dengan cara tertentu untuk memaksimalkan pengalaman makan yang lezat. Berikut adalah beberapa tips tentang penyajian dan konsumsi Putu Piring:
- Penyajian Tradisional: Putu Piring biasanya disajikan di atas daun pisang yang telah dipotong-potong kecil. Daun pisang memberikan sentuhan tradisional dan aroma alami pada Putu Piring. Anda juga dapat menata Putu Piring dalam tumpukan kecil atau menaruhnya di atas piring yang menarik untuk memberikan tampilan yang menarik.
- Hidangan Hangat: Putu Piring paling nikmat ketika disajikan dalam keadaan hangat. Setelah dikukus, sajikan Putu Piring segera agar tetap hangat dan kenyal. Ini akan memberikan pengalaman makan yang lebih enak dan tekstur yang lembut.
- Taburan Kelapa Parut: Kelapa parut adalah topping yang khas untuk Putu Piring. Taburkan kelapa parut di atas Putu Piring sesuai selera. Kelapa parut memberikan cita rasa gurih dan tekstur yang unik yang melengkapi kelezatan Putu Piring.
- Nikmati dengan Tangan: Putu Piring biasanya dimakan dengan tangan. Ambil satu atau dua buah Putu Piring, dan rasakan kenyalnya adonan tepung beras dan kelezatan filling gula merah di dalamnya. Menikmati Putu Piring dengan tangan akan memberikan pengalaman yang lebih dekat dan terasa lebih autentik.
- Santap dengan Perlahan: Ketika makan Putu Piring, nikmati setiap gigitan dengan perlahan untuk menikmati rasa dan tekstur yang khas. Rasakan kombinasi antara adonan tepung beras yang kenyal, manisnya filling gula merah, dan gurihnya kelapa parut.
Dengan mengikuti tips penyajian dan konsumsi ini, Anda akan dapat menikmati Putu Piring secara maksimal. Nikmati setiap gigitan dan rasakan kelezatan tradisional yang ditawarkan oleh makanan penutup ini. Selamat menikmati Putu Piring dengan selera Anda!
Tempat Pembelian
Untuk membeli Putu Piring yang lezat, terdapat beberapa tempat di Malaysia yang menyediakan makanan penutup ini. Berikut adalah beberapa tempat yang bisa Anda kunjungi untuk membeli Putu Piring:
- Pasar Tradisional: Pasar tradisional adalah tempat yang ideal untuk mencari Putu Piring. Banyak pedagang di pasar tradisional menyajikan Putu Piring dalam berbagai varian rasa. Anda dapat menemukan pedagang yang menjual Putu Piring di bagian makanan penutup atau makanan tradisional di pasar.
- Gerai Makanan Jalanan: Gerai makanan jalanan adalah tempat lain yang populer untuk membeli Putu Piring. Anda dapat menemukan gerai makanan jalanan yang menjajakan Putu Piring di pinggir jalan atau area perkotaan. Cukup ikuti aroma harum dan lihat tumpukan Putu Piring yang menggoda di meja gerai.
- Toko Kue: Toko kue juga sering menjadi tempat yang menawarkan Putu Piring. Toko kue yang mengkhususkan diri dalam makanan tradisional atau kue-kue Malaysia biasanya menyediakan Putu Piring dalam pilihan rasa yang beragam. Anda dapat membelinya secara langsung di toko kue atau memesan terlebih dahulu untuk diambil.
- Pesan Antar: Beberapa penjual Putu Piring juga menerima pesanan antar. Anda dapat memesan Putu Piring dari penjual yang memiliki layanan antar untuk kenyamanan Anda. Hubungi penjual terdekat dan tanyakan apakah mereka menyediakan layanan pengiriman atau pesan antar.
Pastikan untuk memeriksa kualitas dan keaslian Putu Piring sebelum membelinya. Pilih tempat yang terpercaya dan terkenal dengan Putu Piring yang lezat. Dengan mencari di tempat-tempat ini, Anda dapat menikmati Putu Piring yang autentik dan memuaskan.
Resep Alternatif
Berikut adalah resep alternatif untuk Putu Piring yang bisa Anda coba:
Bahan-bahan:
- 2 cawan tepung beras
- 3/4 cawan gula kelapa
- 1 cawan air
- 1/2 cawan air daun pandan
- 1/4 cawan santan kental
- 1/2 sendok teh garam
- Kelapa parut secukupnya untuk taburan
Langkah-langkah:
- Campurkan tepung beras dengan air daun pandan dan air. Aduk hingga adonan menjadi lembut dan tidak bergerindil. Biarkan adonan istirahat selama 15-20 menit.
- Sementara itu, campurkan gula kelapa dengan santan kental dalam sebuah wajan. Panaskan dengan api sedang dan aduk hingga gula larut dan mengental. Angkat dan sisihkan.
- Setelah adonan istirahat, tambahkan garam ke dalamnya dan aduk rata.
- Panaskan panci pengukus dengan air mendidih di bagian bawahnya.
- Ambil sejumput adonan dan letakkan di atas cetakan Putu Piring. Ratakan dan tekan ke tengah cetakan untuk membuat ruang untuk filling.
- Tambahkan satu sendok teh filling gula kelapa yang telah dimasak ke dalam cetakan Putu Piring.
- Tutup filling dengan sedikit adonan lagi hingga penuh. Ratakan permukaannya.
- Letakkan cetakan Putu Piring di atas pengukus dan tutup panci dengan rapat. Kukus selama sekitar 10-15 menit hingga adonan matang.
- Angkat cetakan Putu Piring dari pengukus dan biarkan sedikit dingin.
- Taburi Putu Piring dengan kelapa parut sebagai hiasan.
- Putu Piring siap disajikan. Nikmati selagi masih hangat.
Dengan resep alternatif ini, Anda dapat menciptakan Putu Piring dengan sentuhan pandan yang harum dan rasa gula kelapa yang khas. Selamat mencoba dan menikmati kelezatan Putu Piring yang berbeda!
Kesimpulan
Putu Piring, kudapan manis tradisional Malaysia, merupakan hidangan yang mencerminkan kekayaan budaya dan cita rasa unik Malaysia. Dengan adonan tepung beras yang kenyal dan filling gula merah yang manis, Putu Piring telah menjadi makanan penutup yang sangat disukai oleh masyarakat dari segala usia. Warisan budaya dan nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam pembuatan dan penyajian Putu Piring juga memperkaya kekayaan kuliner Malaysia. Dalam memasak Putu Piring, penggunaan teknik dan alat tradisional serta penghargaan terhadap bahan-bahan alami memainkan peran penting. Putu Piring juga menunjukkan bahwa makanan tradisional dapat terus hidup dan berkembang dalam era modern ini. Dengan kelezatan dan keunikan rasa Putu Piring, makanan penutup ini akan terus menjadi favorit dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya Malaysia.
FAQs
Dapatkah saya menggunakan gula pasir sebagai pengganti gula merah?
Iya, Anda dapat menggunakan gula pasir sebagai pengganti gula merah dalam filling Putu Piring. Namun, perlu diingat bahwa rasa dan aroma Putu Piring akan berbeda dengan penggunaan gula merah yang khas.
Apakah Putu Piring dapat disimpan untuk beberapa hari?
Sebaiknya, Putu Piring dikonsumsi dalam waktu yang relatif singkat setelah pembuatannya agar tetap segar dan kenyal. Jika ingin menyimpannya, simpan dalam wadah kedap udara di dalam lemari es dan hangatkan kembali sebelum disajikan.
Bagaimana cara membuat Putu Piring tanpa cetakan khusus?
Jika Anda tidak memiliki cetakan Putu Piring, Anda dapat menggunakan alat improvisasi seperti cetakan muffin atau bahkan daun pisang yang dibentuk menjadi wadah untuk Putu Piring. Pastikan hanya menggunakannya sebagai alternatif dan menyesuaikan ukuran adonan dengan cetakan yang digunakan.
Apakah Putu Piring dapat disajikan dengan saus tambahan?
Putu Piring sudah memiliki rasa yang lezat secara alami, tetapi Anda dapat menambahkan siraman gula merah cair atau santan kental sebagai tambahan untuk memberikan variasi rasa yang lebih menarik.
Apakah Putu Piring bisa dijadikan sebagai oleh-oleh?
Ya, Putu Piring dapat dijadikan oleh-oleh khas Malaysia. Bungkus Putu Piring dalam kemasan yang kedap udara untuk menjaga kelembapan dan kesegarannya selama perjalanan.